Semua kan ada hikmahnya



Minggu, 02 Desember 2012
Segala apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia semua adalah qadar nya Allah, semuanya mengandung banyak sekali hikmah. Ujian adalah salah satu caranya Allah agar kita lebih dewasa, kurang lebih begitulah yang dapat aku ambil dari kejadian demi kejadian yang menimpaku akhir-akhir ini.
Sekitar 3 hari yang lalu Allah memberikan pelajaran yang begitu berharga, benda yang menjadi barang pertama yang dicari ketika bangun tidur (hp, red)  jatuh hingga tidak menyala lagi, dan akhirnya sesuatu yang begitu aku cintai itu Allah renggut dengan mudahnya, akhirnya aku dapat menyadari bahwa ini adalah pelajaran berharga, Allah seperti ingin ingatkan aku untuk lebih mengingat-Nya, memang ada salah satu temanku yang mengatakan bahwa aku terlalu fokus pada benda yang dipakai sebagai alat komunikasi ini hingga seringkali menikmati dunia sendiri, dan begitulah Allah memang tahu apa yang terbaik bagi hamba-hambanya.
Terkadang kita memang butuh waktu untuk sendiri, tanpa hp, facebook, twitter, teman atau bahkan ‘pacar’ sekalipun. Dari kejadian inipun aku mengambil hikmah bahwa sesuatu yang kita cintai akan pergi meninggalkan kita tanpa kita tahu kapan dan bagaimana, dan kadangkala kesendirian pun adalah hal yang akan menjadi santapan sehari-hari,
Dampak dari kejadian ini memang tidak hanya membuahkan hal positif, karena tentu saja hal negatif pun banyak bermunculan, dari susahnya untuk pulang dijemput oleh Bapa karena ketiadaan alat komunkasi, menanyakan pada teman apakah sudah ada dosen ataukah belum, terlebih tidak tahu sekarang jam berapa (karena hp ku juga berfungsi sebagai jam, hehe) tapi ada kejadian yang sangat menyesakkan karena tepat sehari yang lalu atau sabtu 1 desember 2012 karena masalah komunikasi, aku merasa mendzalimi adik binaan ku karena jarkom yang disampaikan diatas jam 22.00 dan tepat pada jam itu hp sudah tidak dapat dipinjam dan memang tidak pernah ada komunikasi lagi buatku diatas jam 9 malam, ya itu prinsip. Tapi karena keterbatasan dari alat komunikasi inilah awal malapetaka hari itu.
Kukira tutorial berjalan seperti biasanya jadwal mentoring tetap jam 10,  dan dengan santainya pada pukul 7 aku baru berangkat dari rumah dan tiba di Islamic Tutorial Centre atau lebih dikenal dengan Mesjid Al-Furqan pada pukul 09.30 dan melihat papan pengumuman di depan Msjid yang tak berkubah ini tertera “Mentoring pkl. 07.00-09.30” hatiku langsung serasa berhenti detik itu juga, “Astagfirullahladzim harus bagaimana ini? Apa yang bisa aku lakukan dalam waktu sesingkat ini? Ya Allah, maafkan hambaMu yang telah dzalim ini “ kataku dalam hati sambil mengambil langkah seribu menuju lantai 3. Setibanya di ruangan yang penuh dengan lingkaran-lingkaran cinta aku melihat sekumpulan perempuan, ya sekumpulan adik binaanku yang entah seberapa bosannya mereka menungguku selama 2,5 jam. Aku meminta maaf atas kelalaianku tapi syukurlah mereka megerti dengan keadaanku, ya Allah hanya 15 menit aku bersua dengan adik-adikku dengan penyampaian materi yang super duper ngebut, untunglah masih bisa dijalani walaupun teringat dengan amanah dari salah seorang teteh dari jurusan yang sama denganku yang mengamanahkan adik-adiknya hari itu. Rasanya disamping mendzalimi adik binaanku, akupun mendzalimi adik binaan tetehku dan amanah dari teteh, ya Allah ujian apa lagi ini? Bismillah mudah-mudahan Allah mengampuni kelalaianku terhadap hak-hak yang tidak optimal dipenuhi oleh hambaNya yang lemah ini.
Tak berapa kemudian setelah aku selesai mengisi mentoring aku mengunjungi Sekretariat Tutorial untuk menanyakan sesuatu, tapi ternyata ada pengumuman kalau hari ini ada Tutor Goes Success (TGS) suatu acara yang wajib diikuti oleh para tutor dan acaranya jam 1, aku berkata dalam hati “apa yang akan aku lakukan sampai jam 1?” tapi untunglah ada Teh Ana yang menemani.
Jam 1 tiba juga, di Sekre Tutorial aku adalah orang yang pertama hadir masih kosong belum ada satupun tutor yang datang, sampai jam 2 hanya sekitar 10 orang yang hadir, kita langsung berangkat ke lokasi yang ternyata tempatnya cukup jauh huuuuh capenyaa, dan ternyata ada hal yang mengejutkan KITA TERSESAT? Oh jangan sekarang aku maupulang naik kereta jam 14.30, baru ¾ jalan aku harus segera ijin untuk pulang karena tak ingin pulang terlalu larut ke rumah. Ternyata tak hanya aku yang hendak beranjak dari lokasi yang beberapa saat lagi tiba di tempat tujuan, ada Teh Kania dan Teh Widia disana, heeem alhamdulillah aku tidak sendiri, tapi membayangkan rute yang tadi ditempuh rasanya aku tak sanggup untuk mengangkat dan melangkahkan kaki ini lagi, ini rasanya akan sangat melelahkan dan makin tak enak hati.
Benar saja, kita bertiga tersesat, hoooo... ujian apa lagikah ini? Muter-muter di kawasan yang menuju Pondok Hijau (PH) memang begitu melelahkan kami bertanya kesana kemari untuk mencari jalan keluar dari semuanya. Alhamdulillah bisa keluar juga keluar dari ketersesatan selama 2,5 jam itu. Allah memberikan penyakit itu udah ama obatnya begitupun dengan ujian udah ada ama hikmahnya, hoooah. Dibalik perjalalanan pulang dengan Teh Kania (Teh Widia berpisah dan berbeda arah dengan kami) bahwa ketika dia shalat waktu kita tersesat tadi karena kebetulan (gak ada kebetulan yah? Hehe) kita menemukan mesjid, teteh berkata kayak gini sama aku “Vie, waktu teth shalat ashar tadi teteh benar2 menagkap hikmah dari kejadian ini” katanya sambil terengah-engah, aku menyelidik “apa teteh?” tanyaku penasaran. “bahwa dalam keadaan setersesat apapun kita (baik secara denotasi/konotasi) Allah akan selalu meberikan pertolongan pada kita dengan kuasaNya makanya kita harus yakin dengan qadarNya Allah” iiiihhh so sweet nyaa.
Dari semua kejadian pasti ada hikmahnya, apapun kita sipapun kita dan apapun aktivitas yang kita lakukan tidak akan pernah ada yang sia-sia jika kita benar-benra melakukannya semata karena Allah saja.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Agustus

Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

Analisis Historiografi Oerip Soemohardjo: Letnan Jendral TNI (22 Februari1893- 17 November 1948)