Refleksi Akhir Komprehensif Praktik Pembelajaran 1 dan 2 serta Rencana Tindak Lanjut

 

 

                           

                  

Evie Aprilianty

Mahasiswa PPG Dalam Jabatan 2022 LPTK UPI

Guru Sejarah SMAN 1 Nagreg Kab. Bandung, Jawa Barat

 

Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dilaksanakan dalam dua aksi pembelajaran. Kegiatan PPL dilaksanakan di kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 1 Nagreg tempat penulis bertugas sebagai guru mata pelajaran Sejarah. Pembelajaran Aksi 1 dilaksanakan pada Rabu, 31 Agustus 2022 Pkl. 08.30- 10.00 WIB dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pembelajaran Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal. Pada pembelajaran aksi 2 dilaksanakan pada tanggal 14 September 2022 Pkl. 08.30-10.00 WIB dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dengan materi pembelajaran Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin.

Situasi. Kondisi yang melatarbelakangi penulis melakukan aksi pembelajaran Kondisi yang menjadi latar belakang masalah bahwa pembelajaran sejarah oleh guru lebih banyak dilaksanakan dengan metode ceramah dan penugasan membuat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran seharusnya menjadi fokus perhatian guru karena pembelajaran bukan hanya tentang “transfer of knowledge” tetapi juga menjadikan pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik.

Penulis memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) dengan alasan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran dan membiasakan siswa belajar dengan menerapkan model yang variatif dan inovatif. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk lebih aktif namun tetap dalam bimbingan guru sebagai fasilitator.

Tantangan. Pada aksi pembelajaran yang saya terapkan terdapat beberapa tantangan yang dihadapi. Sebagai guru, selain sebagai fasilitator harus juga dituntut kreatifitas dan penguasaan terhadap konten materi yang disampaikan pada peserta didik. Pada aksi 1 materi Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal mencakup pada kehidupan politik dan ekonomi, penulis terlalu luas memberikan materi seharusnya penulis sebagai guru fokus pada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa tersebut tidak dibahas menyeluruh pada setiap kabinet. Namun, dalam pelaksanaannya peserta didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga tujuan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar dapat terlihat.

Tantangan lainnya yaitu dalam segi sarana dan pra sarana dimana proyektor yang digunakan pada aksi 1 mengalami kendala dan pada aksi 2 laptop yang digunakan untuk sit in mengalami gangguan teknis. Tentu, hal ini bukan merupakan masalah yang besar namun hal-hal kecil dalam kegiatan pembelajaran harus diperhatikan agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar.

Aksi. Praktik Pembelajaran Aksi 1 saya menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi kehidupa politik dan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal. Pada materi ini Guru menayangkan video tentang pidato Soekarno saat Indonesia telah diakui kedaulatan oleh Belanda dan Indonesia menjadi negara RIS namun hanya berjalan sebentar dan akhirnya Indonesia memasuki era baru yaitu Demokrasi Liberal. Peserta didik diberikan gambar Museum Asia Afrika, siswa tertarik karena kebanyakan dari mereka mengetahui letak gedung tersebut tetapi belum pernah mengunjunginya. Gambar tersebut guru hubungkan dengan materi yang akan dipelajari yaitu masa Demokrasi Liberal, peristiwa yang berkaitan dengan gedung tersebut terjadi pada masa Demokrasi Liberal.

Setelah memberikan materi awal siswa kemudian diberikan gambaran kabinet-kabinet pada masa Demokrasi Liberal, siswa kemudian diorganisasi dalam kegiatan diskusi kelompok dan dikerjakan dalam LKPD, siswa diarahkan untuk berdiskusi mengenai kebijakan politik dan kebijakan ekonomi lalu menganalisis permasalahan yang terdapat dalam LKPD, setelah selesai berdiskusi siswa mempresentasikannya di depan kelas. Dalam diskusi kelompok siswa kesulitan dalam menentukan program atau kebijakan yang penting dalam kabinet yang dikaji, sehingga guru mengarahkan siswa mencari sumber tidak hanya dari buku paket tetapi juga pada buku Sejarah Indonesia Modern dan Indonesia dalam Arus Sejarah, siswa juga boleh melihat dari internet tetapi harus dipilah dipilih sumber yang relevan.

Kegiatan praktik pembelajaran 2 guru menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dengan materi kehidupan politik dan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin. Peserta didik diberi tayangan video dan menganalisisnya, melakukan kegiatan menanya dan guru memberikan pengantar materi yang akan dibahas pada pertemuan ini, guru menjelaskan mengenai “Dekrit Presiden” kemudian kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi masa Demokrasi Terpimpin, ditayangkan pula video mengenai pidato Soekarno tentang “Pembebasan Irian Barat” dan “Konfrontasi Indonesia Malaysia” dan penjelasan mengenai hubungan. Soekarno, PKI dan AD yang kemudian pecah dalam peristiwa G30S/PKI. Setelah memberikan gambaran materi, kemudian siswa diorganisasikan dalam kelompok dan diberikan tugas yang diberikan dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dalam LKPD terdapat petunjuk belajar bagi siswa yaitu siswa diarahkan untuk membuat project dalam bentuk Infografis guru memberikan contoh infografis yang dapat siswa buat dalam aplikasi Canva.

Pada setiap aksi pembelajaran penilaian dilakukan pada peserta didik mencakup penilaian pengetahuan, penilaian sikap dan penilaian keterampilan. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik pada materi yang telah dipelajari pada pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada penutup pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan mengingatkan peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajara, sehingga pembelajaran dapat lebih bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik.

Refleksi. Kegiatan Aksi 1 dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran karena pada proses pembelajaran yang dilaksanakan diantaranya: 1) Peserta didik mengalami peningkatan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran seperti bertanya dan menanggapi pertanyaan 2) Pada saat ditampilkan gambar “Museum Asia Afrika” peserta didik antusias untuk melakukan tanya jawab dengan guru 3) Peserta didik aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dan kegiatan presentasi 4) Peserta didik antusias karena diarahkan membaca buku yang berbeda dari biasanya, mereka terbiasa dengan buku paket dan internet saat menggunakan buku Indonesia dalam Arus Sejarah dan Sejarah Indonesia Modern mereka tertarik bahkan bertanya apakah jika masuk jurusan Sejarah mereka akan membaca buku-buku tersebut.

Selain kelebihan terdapat juga kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, diantaranya 1) Pada saat pemasangan proyektor pada Laptop terdapat kendala teknis sehingga waktu pembelajaran menjadi terbuang sia-sia 2) Siswa lebih fokus pada penyelesaian tugas sehingga 1 kelompok lebih memilih menggunakan sumber internet 3) Peserta didik pada kelompok pertama enggan untuk presentasi karena merasa tidak percaya diri dan beranggapan bahwa “public speaking” nya tidak lebih baik dari kelompok lain sehingga perlu diberikan penguatan dan motivasi untuk berani mempresentasikan hasil diskusinya 4) siswa kesulitan menentukan peristiwa penting pada kabinet yang dikaji karena fokus pada kebijakan politk dan ekonomi 5) presentasi kelompok tidak selesai dalam satu pertemuan sehingga harus dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya 6)peserta didik yang aktif hanya pada beberapa siswa saja. 

Pada kegiatan pembelajaran 2 ada beberapa hal yang menjadi catatan kekurangan dan kelebihan yang menurut saya akan bermanfaat untuk perbaikan pada kegiatan selanjutnya. Kelebihan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan diantaranya: 1) Pembelajaran dengan project dalam infografis mengasah kemampuan peserta didik dalam berpikir kreatif 2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan pembelajaran menjadi student center 3) Pada saat ditayangkan video tentang pidato Soekarno mengenai “Trikora dan Dwikora” peserta didik antusias untuk melakukan tanya jawab dengan guru 3) Peserta didik aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dan membuat project infografis.

Selain kelebihan terdapat juga kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, diantaranya 1) pada tahap persiapan, Laptop terdapat kendala teknis sehingga waktu pembelajaran menjadi terbuang sia-sia 2) peserta didik yang aktif hanya pada beberapa siswa saja 3) peserta didik agak kaku dalam pembelajaran karena takut salah berbicara 4) Laptop yang digunakan untuk sit in ternyata audio tidak terdengar dengan baik.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran, sebagai guru saya merefleksikan bahwa motor penggerak dari kegiatan pembelajaran adalah guru, walaupun pembelajaran “student center”  namun guru harus memahami pembelajaran yang dilaksanakan akan bermuara pada tujuan yang ingin dicapai. Guru dapat meningkatkan lagi kelebihan yang telah dicapai dan memperbaiki kekurangan sehingga untuk ke depannya pembelajaran yang lebih baik akan terlaksana dengan lancar.


 

Rencana Tindak Lanjut

Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan hal yang harus selalu dilakukan setiap pembelajaran telah selesai dilaksanakan. Setelah melaksanakan praktik pembelajaran pada Aksi 1 dan 2, saya menyadari bahwa model pembelajaran yang inovatif dan variatif dapat membantu peserta didik dalam mengeksplor kemampuannya dalam kegiatan pembelajaran terutama untuk meningkatkan aktifitasnya dalam kegiatan pembelajaran. Pada awalnya sebagai guru saya ragu dapat membuat pembelajaran lebih “student center” karena sudah terbiasa pada kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru dengan menerapkan metode ceramah. Banyak sekali kekuarangan pada saya sebagai guru, sehingga dilakukan RTL ini sebagai upaya untuk melaksanakan pembelajaran lebih baik ke depannya.

Pada Aksi pembelajaran 1 dan 2 dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan variatif. Peserta didik belajar dengan antusias dan aktif dalam bertanya dan berdiskusi. Siswa yang tidak terbiasa belajar menggunakan LKPD merasakan suasana pembelajaran yang berbeda, pembelajaran menjadi lebih sistematis dan terstruktur. Dalam kegiatan presentasi kelompok siswa yang kurang mengembangkan kemampuannya dalam “public speaking” menjadi tertantang untuk mengeksplor kemampuannya dalam berbicara, walaupun pada aksi 1 siswa masih terpaku pada membaca teks namun pada saat diskusi lebih terlihat kemampuannya dalam menguasai materi.

Berdasarkan pada hal tersebut, untuk pelaksanaan pembelajaran selanjutnya perlu dilakukan beberapa RTL yang akan saya laksanakan yaitu pertama sebagai guru perlu menggali lebih banyak sumber terkait dengan pembelajaran baik buku ataupun sumber internet yang relevan dengan pembelajaran. Karena sebagai guru diperlukan pengetahuan yang lebih dan wawasan yang luas sehingga dalam menjadi motor dalam kegiatan pembelajaran guru dapat mengarahkan siswa pada pemahaman yang tepat. Dalam pembelajaran sejarah indonesia, pada materi pembelajaran “kehidupan politik dan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin” guru dapat menggali informasi pada buku sebagai berikut:

1)   Abdullah, T. (2005). Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve.  

2)   Ricklefs, M. C. (2005). Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

3)   Sejarah Nasional Indonesia.

Kedua, guru harus menguasai model-model pembelajaran yang inovatif dan variatif karena pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru tetapi pada siswa. Untuk mewujudkan hal tersebut, guru harus menggali kemampuannya dalam memahami sintak dan tahapan model pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi efektif dan bermakna bagi peserta didik. Ketiga pada kegiatan penilaian guru harus objektif dalam memberikan penilaian sesuai denga kapasitas yang siswa miliki, baik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Keempat, guru harus lebih kreatif dalam meilih media pembelajaran yang akan diberikan pada siswa dalam memilih gambar, tayangan video dan materi yang benar-benar terkait dengan peristiwa sejarah tidak hanya gambar atau video yang tidak sesuai sehingga peserta didik dapat menangkap hal yang dipelajari dan peserta didik dapat dengan aktif mengamati, menanya, berdiskusi dan presentasi, dan peserta didik menjadi lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran.

 

 

 

 

 

                 Gambar 1 Kegiatan guru memberikan materi pengantar pada siswa (Aksi 1)

 

 

 


                             Gambar 2 Membimbing Penyelidikan Kelompok (Aksi 1)

 

   

 


 Gambar 3 Presentasi Kelompok (Aksi 1)

 


 

 

Gambar 1 Guru menjelaskan materi awal pembelajaran (Aksi 2)

 

 



 

 

 

 

   Gambar 2 Peserta didik diskusi dalam kelompok (Aksi 2)

 

 

 

 

 

 

 

 

                  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Agustus

LAPORAN KUNJUNGAN PENERBIT CV ARMICO

Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia